Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penjual Telur Ayam Kampung

"..Punten mas, tigan e enten?.."
"..Pangapunten teksi teng petarangan mbah.."

Itulah sepenggal potongan dialong dengan pelanggan telur ayam kampung.

Beberapa bulan belakang, aku bertekad untuk membudidayakan ayam kampung dan diambil telurnya.

Alhamdulillah sampai sekarang sudah terkumpul lebih dari 6 ekor betina denga  rata-rata harian 3 butir telor.

Ini video suara dari ayam kampung:




Di desa, telur ayam kampung peminatnya tinggi, asalkan benar-benar telur ayam kampung dan bukan telur asal asalan. Dipercaya dapat meningkatkan stamina tubuh, terutama mereka pekerja berat dan para orang tua.

Dengan model zero cost, alias pakan tanpa modal memberikan keuntungan yang menggiurkan. Tercatat di buku penjualan, ROI (return of investment) alias balik modalnya hanya dalam 1,5 bulan. Ingat, sekali lagi model zero cost yah.

Lalu untuk resiko apakah ada?
Ya tentu ada, sakit, stres tidak mau bertelur dan kematian. Sejauh ini resiko hanya sampai sakit dan stres. Resiko lain yang lebih berat yakni, "..omongane tanggane, jere tembeleke pating tlektek.." hehe

Bagaimana dengan kalian mau mencoba juga.?

Salam peternak.

Posting Komentar untuk "Penjual Telur Ayam Kampung"